Saturday, November 17, 2012

Limbah Elektronik Disulap Jadi Kerajinan Miniatur


Mojokerto (beritajatim.com) - Terinsipirasi dari lukisan bulu ayam dengan cara ditempel serta banyaknya limbah elektronik di rumahnya, Khusnul Yakin (45) menyulapnya menjadi kerajinan miniatur berbagai bentuk. Harga hasil kerajinan yang ditawarkan bapak tiga anak ini mulai Rp50 ribu hingga Rp 10 juta per buah.
Yakin memulai hobbynya berburu limbah eletronik setelah uji cobanya yang pertama untuk membuat miniatur motor besar (moge, red) disukai teman-temannya. Pasalnya meski sejak tahun 1978 lalu, ia pertama kali membuat kerajinan ini namun ia tak pernah mengikuti pameran.
"Hanya dari teman-teman dan orang-orang yang datang ke rumah karena istri saya kebetulan kerja di kantor kelurahan meminta tolong untuk mengurus surat, mereka melihat kerajinan buat saya. Dari situ mereka menceritakan ke yang lain, hanya seperti pemasaran yang saya lakukan, saya tidak pernah ikut pameran-pameran," ungkapnya, Sabtu (02/06/2012) tadi siang.
Meski awalnya ia lebih ke lukisan kuas namun karena saat duduk di bangku SMP, bapal tiga ini mulai kenal elektro dan sering membuat berbagai macam percobaan. Dari percobaan yang banyak tersebut menumpuk di rumahnya hingga akhirnya ia menyulapnya menjadi kerajinan miniatur.
Berbagai jenis alat transportasi seperti moge, mobil, kapal, kereta api hingga robot serta binatang seperti badak, kupu-kupu dan dinasourus mampu ia buat. Warga Jalan Arjono 5/20 Perum Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto pun ternyata mempunyai kendala, sulitnya mencari limbah elektronik menyebabkan tak cepat rampung kerajinan buatannya.
Bahkan untuk mencari limbah eletronik, ia harus berburu ke pasar loak yang ada di luar kota saat bahan baku di Mojokerto tidak ada, seperti di Malang dan Solo. Bahkan, ia rela keluar dari jabatannya sebagai teknisi pada perusahaan karton di Gresik demi menekuni hobbynya merangkai limbah elektronik menjadi sebuah miniatur.
"Tidak semua bahan bisa dipakai, saya menggunakan barang bekas karena jika menggunalan barang baru harganya mahal. Kendalanya hanya di bahan baku, jika bahan bakunya ada semua langsung bisa jadi karena saya tidak pakai sketsa, liat cocok langsung tempel tapi kalau tidak ada maka membutuhkan waktu yang lama," ujarnya.
Masih kata Yakin, kerajinan buatannya tersebut dikerjakan sesuai permintaan konsumen dengan harga yang pernah ia lepas mulai Rp50 ribu hingga Rp10 juta. Untuk Rp50 ribu berbentuk kupu-kupu, sedangkan harga Rp10 juta yakni meja kaca yang dibawa ada miniatur kapal induk. Meja tersebut dibeli orang China yang ada di Bali.

sumber:
http://www.beritajatim.com/detailnews.php/1/Ekonomi/2012-06-02/137259/Limbah_Elektronik_Disulap_Jadi_Kerajinan_Miniatur
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments:

Post a Comment